Selasa, 29 Oktober 2013

tulisan 4

Manajemen waktu

Dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi manusia yang teratur dan disiplin salah satu hal yang kita perlukan ialah memanajemen atau mengatur waktu kita, saya sebagai pelajar pernah mengalami hal yang menyulitkan dalam mengatur jadwal-jadwal tugas saya,namun setelah salah satu seorang guru menyarankan untuk membuat jadwal atau rencana kegiatan, saya dapat menyelesaikan tugas-tugas saya dengan baik dan tepat waktu. Salah satu contoh lain agar tidak telat masuk sekolah ialah dengan memanajemen waktu kita,dengan memanajemen kegiatan kita, jadwal kitapun menjadi teratur dengan mengerjakan tugas setelah pulang sekolah dan tidur yang tidak terlalu malam, agar keesokan harinya dapat bangun pagi dan tidak telat masuk kesekolah. Seperti halnya dijepang waktupun merupakan hal yang begitu penting, tidak ada salahnya kita mamanajemen waktu untuk menjadi manusia yang lebih disiplin dan tepat waktu. 

Manajemen atau mengatur waktu dapat dilakukan oleh siapapun dan dapat berhasil dilakukan bila kita bersungguh-sungguh, tetapi bila kita tidak bersungguh-sungguh dan hanya niatan saja, hal itu tidak akan merubah apapun. Jadi sebaiknya bila kita memang ingin menjadi seseorang yang disiplin dan tepat waktu, mulailah untuk memanajemenwaktu denganmembuat jadwal kegiatan halhal yang akan dilakukan.

tulisan 3

Manajemen otak agar awet muda

Otak merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia, otak sebagai fungsi untuk menngatur jalan kerja perilaku manusia. Otak juga dapat cepat berkurang fungsinya apabila jarang dilatih untuk bekerja, otak juga dapat cepat rusak bila kita mudah mengalami stres dan otak penuh dengan pikiran-pikiran negatif, salah satu cara untuk mengoptimalkan fungsi otak yaitu dengan memanajemen kerja otak kita. Manajemen tidak hanya diperlukan dalam kegiatan sehari-hari saja, tetapi otak juga memerlukan manajemen, atau mengatur fungsi otak kita. Untuk memanajemen otak agar tidak stres kita harus selalu berfikir positif, mengelola mood, mengusir tekanan yang menyebabkan stress, menyelesaikan masalah, menyiciltugas atau masalah, melatih otak dengan mengisi tts atau menjawab soal, tidak memendah emosi, jalan-jalan untuk menghindari kejenuhan.

Tugas 2 Psikologi Manajemen

Pengorganisasian Struktur Manajemen
a.       Definisi pengorganisasian
Pengorganisasian(Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan ,menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang,seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja adiministrasi,ruangan labotarium,serta penetapan tugas dan wewenang seseorang:pendelegasian wewenang dan sterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
James D Mooney mengatakan, “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Sedangkan Chaster I Bamard memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

b.      Definisi struktur organisasi
Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme  formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubugan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-bedadalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
c.       Pengorganisasian sbg fungsi manajemen
Ø  Organisasi sebagai fungsi manajemen adalah organisasi memberi langkah-langkah kepada manajemen untuk melaksakan kegiatan dan fungsi manajemen.
Ø  Organisasi atau pengorganisasian dapat dirumuskan sehingga keseluruhan aktifitas manajemen di dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan tercapainya aktifitas-aktifitas manajemen yang sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu.
Ø  Dimana yang dimaksudkan dengan fungsi-fungsi manajemen itu adalah sebagai berikut :
Forecasting, Planning termasuk budgeting, Organizing, Staffing atau assembling resources, Directing atau commanding, Leading, Coordinating, Motivatin, Controlling and Reporting

Actuating Manajemen
a.       Definisi actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating disebut juga“ gerakan aksi “ mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan(actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan lansung dengan orang-orang dalam organisasi.

b.      Pentingnya actuating
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

c.       Prinsip actuating
Prinsip-Prinsip Penggerakan menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

Mengendalikan Fungsi Manajemen
a.       Definisi mengendalikan (controlling)
Definisi pengawasan (controlling) yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler  adalah suatu usaha untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta menganbil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

b.      Langkah-langkah dalam control
Ada tiga tipe dasar pengawasan (controlling), yaitu :
1.      Pengawasan pendahuluan (feedforward control).
Pengawasan pendahuluan atau sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. Pengawasan ini akan lebih efektif hanya bila manajer mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan terhadap tujuan-tujuan yang diiinginkan.

2.      Pengawasan “concurrent”
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control). Pengawasan ini, sering disebut pengawasan “YA-TIDAK”.  Screening control atau “berhenti-terus”, dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3.      Pengawasan umpan balik
Pengawasan umpan balik (feedback control). Pengawasan unpan balik juga sering dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setalah kegiatan terjadi.

c.       Tipe-tipe control
            Ada tiga tipe dasar pengawasan (controlling) yaitu :
1)       Pengawasan pendahuluan (feedforward control).
Pengawasan pendahuluan atau sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. Pengawasan ini akan lebih efektif hanya bila manajer mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan terhadap tujuan-tujuan yang diiinginkan.
2)       Pengawasan “concurrent”
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control). Pengawasan ini, sering disebut pengawasan “YA-TIDAK”.  Screening control atau “berhenti-terus”, dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3)       Pengawasan umpan balik
Pengawasan umpan balik (feedback control). Pengawasan unpan balik juga sering dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setalah kegiatan terjadi.

d.      Control proses manajemen
Pendekatannya terdiri atas lima langkah dasar yang dapat diterapkan untuk semua tipe kegiatan pengawasan:
1)      Merumuskan hasil yang diinginkan
2)      Menetapkan penunjuk (predictors) hasil
3)      Menetapkan standar penunjuk dan hasil
4)      Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
5)      Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi


Handoko, H. T. Dr. 1986 Manajemen Gadjah Mada, Yogyakarta
Rusli. R, Adi.W, Asas-asa Manajemen UT
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205936-pengertian-pelaksanaan-actuating

Rabu, 09 Oktober 2013

Tugas 2 Penetapan Perencanaan Manajemen

Penetapan Perencanaan Manajemen
Perencanaan memiliki berbagai pengertian, perencanaan adalah proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaa dalam organisasi adalah esensian, karena dalam kenyataan perencanaan memegang peranan lebih disbanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan lainya yaitu suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan; rencan aperlu diimplementasikan.

Manfaat Perencanaan
Perencanaan memiliki banyak manfaat, dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia haruslah memiliki perencanaan untuk mencapai tujuannya, dengan perencanaan, apa yang kita sasarkan dapat berjalan dengan baik dan tersusun rapi.
Beberapa contoh perencanaan manajemen:
Ø  Membantu manajemen untuk menyesuaikan dirin dengan perubahan-peubahan lingkungannya
Ø  Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
Ø  Memudahkan manajer dalam memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
Ø  Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
Ø  Memberi cara pemberian perintah untuk beroperasi
Ø  Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi
Ø  Membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan mudah dipahami
Ø  Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
Ø  Mennghemat waktu usaha dan dana

Jenis-jenis perencanaan
1. Rencana-rencana strategic, yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organnisasi yang lebih luar, mengilmplementasikan misi yang memberikan alas an khas keberadaan organisasi
2.      Rencana-rencana operasional, penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategic akan dicapai

Sumber:

Handoko, H. T. Dr. 1986 Manajemen Gadjah Mada, Yogyakarta

Tugas 1 Manajemen

Manajemen
Menurut James A. F. Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan .
Dari definisi tersebuat stoner menggunakan kata proses, bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi, suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen dididefiniasikan sebagai suatu proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inginkan.

Jenis-Jenis Manajemen
  •  Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan 
  • Manajemen Produksi

Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi
  • Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
  • Manajemen Informasi

Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat 

Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan oleh Stoner seagai suatu prose pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain : bawahanatau pengikut
Kedua,  kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpindan angota kelompok
Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan pada bawahan atau pengikut, pimpinan juga dapat menggunakan pengaruh.

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemiminan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.

Sumber:
Handoko, H. T. Dr. 1986 Manajemen Gadjah Mada, Yogyakarta