Senin, 12 Mei 2014

Artikel 3: Bentuk-bentuk utama dalam terapi

Definisi Psikoterapi
Istilah psikoterapi (psychotherapy) mempunyai pengertian cukup banyak dan kabur, karena istilah tersebut digunakan dalam berbagai bidang operasional ilmu empiris seperti psikiatri, psikologi, bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counseling), pendidikan dan ilmu agama. Secara harfiah psikoterapi berasal dari kata psyco yang artinya jiwa, dan therapy yang berarti penyembuhan. Jadi, psikoterapi sama dengan penyembuhan jiwa.

Terapi Suportif (Supportive Therapy)
Psikoterapi suportif adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.

Tujuan
Menaikkan fungsi psikologi dan sosial
Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin
Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
Mencegah terjadinya relaps
Bertujuan agar penyesuaian baik
Mencegah ketergantungan pada dokter
Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga

Indikasi
Seseorang yang dalam keadaan kritis dan kacau serta tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, yang menghasilkan kecemasan berat dan kebingungan
Pasien dengan penyakit yang berat dan kronik disertai dengan kerapuhan ataupun kelemahan fungsi ego
Pasien dengan defisit kognitif dan gejala-gejala fisik yang membuat mereka menjadi lemah dan tidak cocok dilakukan pendekatan insight-oriented
Pasien dengan toleransi kecemasan yang rendah dan kesulitan mengendalikan frustasi.

Syarat pemberian
Gangguan bersifat sedang
Kepribadian premorbid pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat.

Komponen
Ventilasi:
bentuk psikoterapi yang memberi kesempatan seluas- luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang
Persuasi:
psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya
Sugestif:
psikoterapi yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala gangguannya akan hilang.
Reassurance:
Psikoterapi yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
Bimbingan:
psikoterapi yang memberi nasehat dengan penuh wibawa dan pengertian.

Penyuluhan/ konseling
psikoterapi yang membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik, agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri.
Kerja kasus sosial: suatu proses bantuan oleh seseorang yang terlatih kepada seorang pasien yang memerlukan satu atau lebih pelayanan sosial khusus. Tidak diadakan usaha mengubah pola dasar kepribadian pasien ataupun hanya hendak menangani masalah situasi pada tingkat realistik.

Terapi kerja berupa sekedar memberi kesibukan kepada pasien ataupun berupa latihan kerja tertentu agar ia terampil dalam hal itu dan berguna baginya untuk mencari nafkah kelak.
Hipnosa: membantu psikoterapi akan tetapi apa yang dapat dicapai dengan hipnosa dalam psikoterapi dapat juga dicapai dengan cara lain tanpa hipnosa. Hipnosa hanya dapat mempercepat pengaruh psikoterapi.
Terapi perilaku: berusaha untuk menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan mengawasi perilaku belajar pasien.

Faktor keberhasilan terapi:
Masalah
Perkembangan diagnosa
Umur penderita
Intelegensia penderita
Kematangan emosi
Situasi keluarga, sosial, dan finansial
Fleksibilitas penderita.

 Terapi Reedukatif (Reeducative Therapy)
Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :
—   Penyembuhan sikap (attitude therapy)
—   Wawancara (interview psychtherapy)
—   Penyembuhan terarah (directive therapy)
—   Psikodrama
—   Dan lain-lain.

Terapi Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
          Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
—   Psikoanalisis
—   Pendekatan transaksional (transactional therapy)
—   Penyembuhan analitik berkelompok

Sumber:
http://ghufron-dimyati.blogspot.com/2011/10/psikologi-agama-6-kelas.html