Senin, 13 Mei 2013

Tulisan 8


Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan yang menyatakan ketertarikan positif dengan orang lain (Pychology Themes and Variations, Wayne Weiten). Ketertarikan itu bukan hanya ketertarikan kepada pasangan saja, namun juga kepada keluarga, teman, rekan kerja, dll. Kemarin sempat ada suatu diskusi yang cukup menarik bagi saya pribadi. Ketika kuliah, kami disuruh menulis tiga orang yang memiliki hubungan yang positif dengan kita. Salah satu teman saya menuliskan hubungannya dengan Tuhan.


A.   Model-model hubungan interpersonal
ü  Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu
transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut:
“Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.

ü  Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat.
Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya.

ü  Model interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.  

B.   Memulai hubungan pembentukan kesan dan ketertarikan interpersonal dalam memulai hubungan
Dalam memulai sebuah hubungan dibutuhkan kedekatan, yang dimulai dari pembentukan kesan pertama saat bertemu, kemudian terjadi kontak mata dan interaksi, sehingga muncullah pembentukan sebuah perasaan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan orang lain tertarik satu sama lainnya, antara lain :
ü  Ketertarikan secara fisik

Dalam menjalin suatu hubungan interpersonal, sadar atau tidak poin ini merupakan poin yang pertama. Bayangkan saja, apabila kita bertemu dengan seseorang, pasti yang menjadi penilaian pertama kali adalah penampilan fisik. Pengalaman yang saya peroleh juga menunjukan hal yang sama. Ketika saya memilih seorang pasangan, saya akan melihat apa dan bagaimana cara berpenampilannya, cara berbicara, cara menatap seseorang, cara bersikap, dll. Ketika point-point tersebut sudah cukup baik di mata saya, saya akan meresponnya. Tentunya dengan respon yang positif. Hal yang sama akan dilakukan ketika akan merekrut pegawai baru dalam suatu perusahaan misalnya. Tidak mungkin orang yang akan bekerja di perusahaan ternama akan diterima bekerja jika datang dengan pakaian yang robek-robek di sana sini. Atau mungkin dandan dengan make up yang sangat tebal seperti orang yang akan konser. Justru orang tersebut mungkin akan langsung di "black list" atau bahkan langsung diperkenankan keluar dari ruangan. Faktor ketertarikan secara fisik bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan orang bisa tertarik satu sama lain. Namun salah satu faktor utama dan yang pertama ketika orang lain bisa tertarik satu sama lain.

ü  Adanya kesamaan
Pernahkah anda merasa tertarik dengan seseorang karena memiliki barang yang sama, sifat yang sama, style fashion yang sama, tujuan yang sama, ataupun pekerjaan yang sama? Entah dengan teman, pacar, ataupun rekan kerja? Jika pernah, berarti anda memiliki ketertarikan dengan orang tersebut karena adanya kesamaan. Saya memiliki cerita yang unik yang berkaitan dengan adanya kesamaan. Saya memiliki teman yang saat ini saya anggap sebagai saudara sendiri. Awalnya kami adalah teman biasa yang menjalani rutinitas seperti biasa. Jika bertemu kami hanya akan bertegur sapa saja tanpa meluangkan waktu untuk mengobrol. Suatu saat kami berada dalam kelompok yang sama dalam suatu mata kuliah. Sejak saat itu kami mulai banyak mengobrol dan berdiskusi. Dan dari situlah kami mengetahui bahwa kami memiliki minat yang sama dalam menjalankan suatu usaha. Dari situlah saya memiliki hubungan yang baik dengannya sehingga saya menganggnya saudara sendiri. Dari pengalaman yang saya peroleh menunjukan bahwa ketertarikan bisa saja muncul dari adanya kesamaan antar orang. 

ü  Efek timbal balik
Ketika seseorang memberikan respon positif kepada kita, maka kita akan akan membalas respon positif yang sama kepada orang tersebut. Itulah yang dinamakan efek timbal balik.Dale Carniegie (1936) suggested that people can gain others’ liking by showering them with praise and flattery (Pychology Themes and Variations, Wayne Weiten). Maksud dari Dale Carniegie adalah bahwa seseorang mampu mendapatkan hati orang lain atau dengan kata lain orang lain juga menyukai kita yaitu dengan memberikannya pujian dan sanjungan yang menunjukan bahwa kita menyukainya. Kita dapat melihat fenomena ini pada anak bayi. Ketika seorang pengasuh memberikan perhatian dan dapat memberikan kenyamanan pada si bayi, maka bayi tersebut akan memiliki kedekatang khusus dengan pengasuh bayi tersebut. Kebalikannya, jika pengasuh masa bodoh atau kurang peduli dengan si bayi, maka ada penolakan dari si bayi. Penolakan tersebut entah tidak mau didekati atau akan menangis jika diasuh oleh pengasuh tersebut. Contoh yang lain dapat saya kaiatkan dengan pengalaman pribadi saya. Saya akan menyukai seorang pria yang secara jantan menyatakan bahwa dia suka dengan saya. Dari situ ada ketertarikan yang secara intens yang saya tujukan kepadanya.

ü  Romantic ideals
Saat membahas mengenai sub bab ini, Bu Reta menjelaskan bahwa seseorang akan membuat suatu idealisasi mengenai pasangannya. Maksudnya adalah kita membuat suatu standar dari pasangan kita. Misalnya pacar saya suka memasak, namun rasanya tidak terlalu enak. Pikiran saya mengidealisasi kemampuan pacar saya tersebut, bahwa makanannya enak. Ketika nanti saya menikah, saya sudah memiliki suatu pemikiran bahwa pasangan saya memiliki cita rasa masakan yang enak, namun pada kenyataanya tidak seenak pemikiran. Tentunya penilaian kita yang awalnya 100 akan turun menjadi 70 misalnya. Itu akan mencegah suatu hubungan yang tidak langgeng. Karena kita memiliki suatu idealisasi mengenai pasangan kita. Jika penilaian kita turun, makan tidak akan terlalu jatuh drastis penurunannya.

C.   Intimasi dan hubungan pribadi
Sebagai konsekuensi adanya daya tarik menyebabkan interaksi sosial antar individu menjadi spesifik atau terjalin hubungan intim. Orang-orang tertentu menjadi istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak. Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita, dibandingkan orang lain. Adapun bentuk intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan, dan percintaan. Lebih jauh mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut daoat dijelaskan pada bagian berikut :
1. Persaudaraan
Hubungan intik ini didasarkan pada hubungan darah. Hunungan intim interpersonal dalam persaudaraan terdapat hubungan inti ssperti dalam keluarga kecil. Pada persaudaraan itu didlamnya terkandung proximitas dan keakraban.

2. Persahabatan
Persahabatan biasanya terjadi pada dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan. Utamanya persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan tidak hanya sekedar teman, lebih dari itu diantara mereka terjalin interaksi yang sangat tinggi sehingga mempunyai kedekatan psikologis. Indikasi atau tanda-tanda bila dalam hubungan interpersonal terjadi persahabatan yaitu: sering bertemu, merasa bebas membuka diri, bebasmenyatakan emosi, dan saling tergantung diantara mereka.


3. Percintaan
Persabatan antar priab dan wanita bisa berubah mejadi cinta, jika dua individu itu merasa sebagai pasangan yang potensial seksual. Dalam suatu persahabatan, dapat melahirkan satu proses yang namanya jatuh cinta. Hal ini terjadi karena ada dua perbedaan mendasar antara persahabatan dan cinta.


D.   Intimasi dan pertumbuhan  
Menjelaskan intimacy & pertumbuhan Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. 

Factor-factor yang menumbuhkan hubungan interpersonal uang baik berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan. factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain.Kejujuran, factor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Teori-teori tentang efek komunikasi yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory, teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori peluru yang dikemukakan Wilbur Schramm pada tahun 1950-an ini kemudian dicabut pada tahun 1970-an dan meminta kepada para pendukungnya yang menganggap teori ini tidak ada. Sebab khalayak yang menjadi sasaran media ini ternyata tidak pasif. Kemudian muncul teori model atau model efek terbatas, Hovland mengatakan bahwa pesan komunikan efectif dalam menyebarkan informasi, bukan dalam mengubah perilaku. Penelitian Cooper dan Jahoda pun menunjukan bahwa persepsi selektif dapat mengurangi efektifitas sebuah pesan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar