Teori Kepribadian Sehat
Gordon Allport
Cirri-ciri Kepribadian
Sehat
Gordon Allport (1937)
telah membuat hipotesis mendalam mengenai atribut dari kepribadian yang matang.
Manusia yang matang secara psikologi memilliki karakteristik berupa perilaku
proaktif, yaitu mereka mampu bertindak secara sadar dalam lingkungannya melalui
pendekatan-pendekatan yang baru dan inofatif, serta membuat lingkungan mereka
memberikan respon terhadap mereka. perilaku proaktif tidak hanya sekedar
mengurangi tekanan, namun juga membentuk tekanan baru.
Selain itu kepribadian
yang matang lebih dapat termotivasi oleh proses sadar dari pada kepribadian
terganggu, yang membuat mereka menjadi fleksibel dan mandiri dibanding pribadi
yang tidak sehat, yang tetap akan terdomoinasi oleh motif-motif tidak sadar
yang berasal dari pengalaman masa kecil mereka.
Allport mengidentifikasi
7 kriteria kepribadian matang
1. Kriteria pertama adalah peluasaan pereasaan
diri. Pribadi yang matang terus mencari untuk dapat mengidentifikasi diri dan
berpartisipasi alam kejadian-kejadian yang terjadi diluar diri mereka.
2. Kriteria kedua memiliki hubungan yang hangat
dengan orang lain. Mereka mempunyai kapasitasuntuk mencintai orang lain dalam
cara-cara yang intim dan simpatik dengan orang lain.
3. Kriteria ketiga adalah keamanan emosional atau
penerimaan diri. Pribadi yang maatang menerima diri mereka apa adanya, dan
memilikiyang disebut Allport (1961) sebagai keseimbangan emotional.
4. Manusia yang sehat secara psikologis juga
memiliki persepsi yang realistis mengenai lingkungan disekitarnya.
5. Criteria kelima adalah Keterampilan dan tugas.
Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukan keterampilan yang relevan, orang-orang
yang sehat dan matang menggunakan keterampilannya dalam pekerjaan mereka.
Satu-satunya cara untukmelangsungkan kehidupan adalahmenyelesaikan suatu tugas.
6. kriteria keenam adalah Pemahaman diri. Orang
yang memiliki suatu tingkatan pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri,
tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada
orang lain.
7. Kriteria terakhir dari kepribadian yang matang
adalah Filsafat hidup yang mempersatukan. Orang-orang yang sehat mempunyai
suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai, sebagai
batu sendi kehidupan mereka, dan ini memberi kontinuitas bagi kepribadian
mereka
Carl Rogers
Perkembangan Kepribadian
Sehat
Motivasi Orng yang Sehat
: Aktualisasi
Tidak ada segi
pertumbuhan dan perkembangan manusia beroperasi secara terlepas darikecenderungan
aktualisasi. Kecdenderungan aktualisasi berkenaan pada ebutuhan-kebutuhan
fisiologis dasar akan makanan, air, dan udara. Karena itu aktualisasi
memungkinkan organism hidup terus dengan membantu dan mempertahankan
kebutuhan-kebutuhan jasmaniah dasar.
Perkembangan kepribadian
“DIRI”
Dalam masa kecil, anak
mulai membedakan, atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang
lain – lainnya. Segi ini adalah diri dan itu digambarkan dengan bertambahnya
penggunaan kata “aku” dan “kepunyaanku”. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk
membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua
benda yang dilihat, didengar, diraba, dan diciumnya ketika dia mulai membentuk
suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu
mengembangkan suatu “pengertian diri” (self-concept).
Ciri – ciri orang yang
berfungsi sepenuhnya
Hal pertama dikemukakan
tentang versi rogers mengenai kepribadian sehat, yakni kepribadian yang sehat
itu bukan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses.
Hal kedua tentang
akulturasi diri adalah aktualisasi diri merupakan suatu proses yang sukar dan
kadang-kadang menyakitkan. Aktualisasi diri merupakan suatu ujian, rentangan
dan pecutan terus-menerus terhadap semua kemampuan seseorang.
Hal yang ketiga orang-orang
yang mengaktualisasikan diri, yakni mereka benar-benar diri mereka sendiri.
Mereka tidak bersembuny di dalam topeng-topeng atau kedok-kedok, yang
berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan mereka atau menyembunyikan sebagian iri
mereka.
Disamping ulasan-ulasan yang umum ini, rogers memberikan lima sifat orang yang
berfungsi sepenuhnya:
a. Keterbukaan pada
pengalaman
b. Kehidupan
eksistensial
c. Kepercayaan terhadap
organisme orang sendiri
d. Perasaan bebas
e. Kreatifitas
Abraham Maslow
Hirarki Kebutuhan
Individu
Maslow menggunakan
piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki
kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan
atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai
yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis atau dasar
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan untuk harga diri
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan Fisiologis
Pada tingkat yang paling
bawah, terdapat kebutuhan yang bersifat fisiologik (kebutuhan akan udara,
makanan, minuman dan sebagainya) yang ditandai oleh kekurangan (defisi) sesuatu
dalam tubuh orang yang bersangkutan. Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan dasar
(basic needs).
Kebutuhan Rasa Aman
Jenis kebutuhan yang
kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan,
struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut
dan cemas dan sebagainya.
Kebutuhan Dicintai dan
Disayangi
Setelah kebutuhan dasar
dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan
dicintai (belongingness and love needs). Setiap orang ingin mempunyai
hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin
mencintai dan dicintai. Setiap orang ingin setia kawan dan butuh
kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin mempunyai kelompoknya sendiri,
ingin punya "akar" dalam masyarakat. Setiap orang butuh menjadi
bagian dalam sebuah keluarga, sebuah kampung, suatu marga dll.
Kebutuhan Harga Diri
Di sisi lain, jika
kebutuhan tingkat tiga relatif sudah terpenuhi, maka timbul kebutuhan akan
harga diri (esteem needs). Ada dua macam kebutuhan akan harga diri.
Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi,
percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan
penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap
penting dan apresiasi dari orang lain
Kebutuhan Aktualisasi
Diri
Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki,
melainkan saling mengisi
Erich Fromm
Ciri-ciri Kepribadian
yang Sehat
Menurut Erich Fromm,
manusia adalah makhluk sosial. Berdasar pada pendapat tersebut, maka salah satu
ciri pribadi yang sehat berarti adanya kemampuan untuk hidup dalam masyarakat
sosial. Masyarakat sangat penting peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kepribadian seseorang merupakan hasil dari proses sosial di dalam masyarakat.
Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat
yang hubungan sosialnya sangat manusiawi.
Menurut Fromm, ada lima
watak sosial di dalam masyarakat:
1) Penerimaan
(receptive)
2) Penimbunan (hoarding)
3) Penjualan/pemasaran
(marketing)
4) Penghisapan/pemerasan
(exploitative)
5) Produktif
(productive)
Menurut Fromm, pribadi
yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup dalam masyarakat sosial yang
ditandai dengan hubungan-hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh solidaritas
penuh cinta dan tidak saling merusak atau menyingkirkan satu dengan lainnya.
Tujuan hidup seorang
pribadi adalah keberadaan dirinya itu sendiri dan bukan pada apa yang dimiliki,
pada apa kegunaannya atau fungsinya (A man whose goal in life is being, not
having and using). Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian
sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. mampu
mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat,
2. mampu
mencintai dan dicintai,
3. mampu
mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
4. mampu
hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat,
5. mampu
menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
6. memiliki
watak sosial yang produktif.
Sumber :
Freist,
J & Freist, Gregory (1998), Theories of Personality, Amerika : Mc Graw
Hill.
Schultz, Duane. 1991.
Psikologi Pertumbuhan Model-model Keribadian Sehat. Yogyakarta : Kansius
Basuki, Heru. 2008.
Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar