Berikut ringkasan pelajaran yang telah saya pelajari, semoga bermanfaat ^^
Kognitif sains (1970)
ialah suatu bidang baru yang bersifat interdisipliner (pendekatan dalampemecahan sesuatu dengan menggunakan tinjauan dari berbagaisudut pandang ilmu serumpun yang relevan.
kognitif sains digunakan untuk melihat alam berfikir manusia, sebagai sesuatu yang kompleks.
Vygotsky_ konsep teori perkembangan:
1. Zone of proximal development (ZPD): Tugas anak dengan bantuan orang dewasa
a. Actual development ? tanpa bantuan
b. Potentian development ? dibawan petunjuk
2. Scaffolding: proses yang digunakan orang tua untuk menuntut anak dengan zona proximal
3. Bahasa dan pikiran: anak bicara bukan saja untuk komunikasi, tapi untuk menjelaskan.
Teori proses informasi
Data: Sekumpulan fakta objektif yang tak terikat dengan konteks,tidak memiliki makna.
informasi: Hasil pengolahan data,sehingga data memiliki makna
Pengetahuan: satu atau lebih informasi yang membentuk pola
Proses informasi: Sensory memory - Short term memory - Long term memory
Masuk informasi dari apa yang dilihat, lalu masuk ke memori jangka pendek, kemudian ingatan tersebut di lakukan pengulangan (rehearsal), sehingga masuk ke memori jangka panjang, kemudian di panggil kembali (retrieval), sehingga keluar hasil.
Dalam Short term memory:
Maintenance rehearsal: Proses mengulang informasi dalam waktu 30 detik\
Elaborasi: Mengkaitkan informasi baru dengan yang sudah ada
Chunking: Mengelompokan item menjadi satu kesatuan
Interferensi terdapat retroaktif dan proaktif
retroaktif: Memori baru menghambat pemanggilan memori lama
Proaktif: Memori lama menghambat pengambilan memori baru
Decay: memudarnya informasi lama karena berlalunya waktu
Jenis ingatan:
1. Episodik; Ingatan peristiwa
2. Semantik: Ingatan pengetahuan fakta
3. Prosedural: Ingatan cara melakukan ssesuatu
Metakognisi (John flavel 1970)
Metakognisi adalah kesadaran seseorang tentang proses kognisinya dan bagaimana proses itu bekerja
Dua interaksi metakognisi:
1. Metakognisi knowladge
a. Person knowladge: Pengetahuan dirisendri sebagai pembelajaran
b. Task knowladge: Pengetahuan mengenali tugas
c. Strategy knowladge: Pengetahuan strategi
2. Metakognisi experience/ Regulation: Strategi pengaturan
Komponen metakognisi:
1. Knowladge about cognition: Kesadaran tentang apayang diketahui
a. Declarative
b. Procedural
c. Conditional
2. Regulation of knowladge: Seseorang mengatur konteksnya secara efektif
a. Control
b. Evaluating
kiwi blog
Sabtu, 05 September 2015
Senin, 12 Mei 2014
Artikel 3: Bentuk-bentuk utama dalam terapi
Definisi
Psikoterapi
Istilah psikoterapi (psychotherapy)
mempunyai pengertian cukup banyak dan kabur, karena istilah tersebut digunakan
dalam berbagai bidang operasional ilmu empiris seperti psikiatri, psikologi,
bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counseling), pendidikan dan ilmu agama.
Secara harfiah psikoterapi berasal dari kata psyco yang artinya jiwa,
dan therapy yang berarti penyembuhan. Jadi, psikoterapi sama dengan
penyembuhan jiwa.
Terapi
Suportif (Supportive Therapy)
Psikoterapi suportif adalah suatu bentuk
terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi
dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu
kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
Tujuan
Menaikkan fungsi psikologi dan sosial
Menyokong harga dirinya dan keyakinan
dirinya sebanyak mungkin
Menyadari realitas, keterbatasannya,
agar dapat diterima
Mencegah terjadinya relaps
Bertujuan agar penyesuaian baik
Mencegah ketergantungan pada dokter
Memindahkan dukungan profesional kepada
keluarga
Indikasi
Seseorang yang dalam keadaan kritis dan
kacau serta tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, yang
menghasilkan kecemasan berat dan kebingungan
Pasien dengan penyakit yang berat dan
kronik disertai dengan kerapuhan ataupun kelemahan fungsi ego
Pasien dengan defisit kognitif dan
gejala-gejala fisik yang membuat mereka menjadi lemah dan tidak cocok dilakukan
pendekatan insight-oriented
Pasien dengan toleransi kecemasan yang
rendah dan kesulitan mengendalikan frustasi.
Syarat pemberian
Gangguan bersifat sedang
Kepribadian premorbid pasien yang kuat
disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat.
Komponen
Ventilasi:
bentuk psikoterapi yang memberi
kesempatan seluas- luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan
sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang
Persuasi:
psikoterapi suportif yang dilakukan
dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang
timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang
dihadapinya
Sugestif:
psikoterapi yang berusaha menanamkan
kepercayaan pada pasien bahwa gejala gangguannya akan hilang.
Reassurance:
Psikoterapi yang berusaha meyakinkan
kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
Bimbingan:
psikoterapi yang memberi nasehat dengan
penuh wibawa dan pengertian.
Penyuluhan/ konseling
psikoterapi yang membantu pasien
mengerti dirinya sendiri secara lebih baik, agar ia dapat mengatasi
permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri.
Kerja kasus sosial: suatu proses bantuan
oleh seseorang yang terlatih kepada seorang pasien yang memerlukan satu atau
lebih pelayanan sosial khusus. Tidak diadakan usaha mengubah pola dasar
kepribadian pasien ataupun hanya hendak menangani masalah situasi pada tingkat
realistik.
Terapi kerja berupa sekedar memberi
kesibukan kepada pasien ataupun berupa latihan kerja tertentu agar ia terampil
dalam hal itu dan berguna baginya untuk mencari nafkah kelak.
Hipnosa: membantu psikoterapi akan
tetapi apa yang dapat dicapai dengan hipnosa dalam psikoterapi dapat juga
dicapai dengan cara lain tanpa hipnosa. Hipnosa hanya dapat mempercepat
pengaruh psikoterapi.
Terapi perilaku: berusaha untuk
menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan mengawasi
perilaku belajar pasien.
Faktor keberhasilan terapi:
Masalah
Perkembangan diagnosa
Perkembangan diagnosa
Umur penderita
Intelegensia penderita
Kematangan emosi
Situasi keluarga, sosial, dan finansial
Fleksibilitas penderita.
Terapi
Reedukatif (Reeducative Therapy)
Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai
bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi
sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode
yang dapat digunakan antara lain :
— Penyembuhan sikap
(attitude therapy)
— Wawancara (interview
psychtherapy)
— Penyembuhan terarah
(directive therapy)
— Psikodrama
— Dan lain-lain.
Terapi
Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan
rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik
yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk
perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan
teknik pendekatannya antara lain :
— Psikoanalisis
— Pendekatan
transaksional (transactional therapy)
— Penyembuhan analitik
berkelompok
Sumber:
http://ghufron-dimyati.blogspot.com/2011/10/psikologi-agama-6-kelas.html
Sabtu, 26 April 2014
Artikel 2: Perbedaan antara konseling dan psikoterapi
Perbedaan antara konseling dan
psikoterapi adalah:
Konseling
1.
Berpusat pandang masa kini dan masa yang
akan datang melihat dunia klien.
2.
klien tidak dianggap sakit mental dan
hubungan antara konselor dan klien itu sebagai teman yaitu mereka bersama-sama
melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang
ditangani tersebut.
3.
konselor mempunyai nilai-nilai dan
sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya
konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai
lebih bersifat manusiawi.
4.
konselor bekerja dengan individu yang
normal yang sedang mengalami masalah.
Psikoterapi
1.
Berpusat pandang pada masa yang
lalu-melihat masa kini individu,
2.
klien dianggap sakit mental.
3.
klien dianggap sebagai orang sakit dan
ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu
untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4.
Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai
dan sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya.
5.
Psikoterapis berpusat pada usaha
pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan.
6.
terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari
kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam
memegang peranan.
Brammer & Shostrom (1977)
mengemukakan perbedaan konseling dan psikoterapi bahwa:
·
Konseling ditandai dengan adanya
terminologi seperti: “educational, vocational, supportive, situational, problem
solving, conscious awareness, normal, present-time dan short-time”.
·
Sedangkan psikoterapi ditandai dengan: “supportive (dalam
keadaan krisis),reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past,
neurotic and other severe emotional problem and long-term”.
Perbedaan konseling dan psikoterapi
disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson
dan Rudolph (1983), sebagai berikut:
Dalam perkembangan mutakhir, semakin
sukar ditemukan pokok-pokok perbedaan antara konseling dengan psikoterapi. Cara
yang paling aman melacak perbedaan antara keduanya adalah dengan menyorotinya
dari beberapa segi relevan.
1.
Konseling dan psikoterapi dapat
dipandang berbeda lingkup pengertian antara keduanya. Istilah “psikoterapi”
mengandung arti ganda. Pada satu segi, ia menunjuk pada sesuatu yang jelas,
yaitu satu bentuk terapi psikologis. Tetapi pada lain segi, ia menunjuk pada
sekelompok terapi psikologis, yaitu suatu rentangan wawasan luas tempat
hipnotis pada satu titik dan konseling pada titik lainnya. Dengan demikian,
konseling merupakan salah satu bentuk psikoterapi.
2.
Konseling lebih berfokus pada konseren,
ikhwal, masalah, pengembangan, pendidikan, pencegahan. Sedangkan psikoterapi
lebih memokus pada konseren atau masalah penyembuhan, penyesuaian, pengobatan.
3.
Konseling dijalankan atas dasar falsafah
atau pandangan terhadap manusia, sedangkan psikoterapi dijalankan berdasarkan
ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologi. Konseling dan psikoterapi
berbeda tujuan dan cara mencapai tujuan masing-masing.
REFERENSI:
Kamis, 13 Maret 2014
Artikel 1: Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi (Psychoteraphy)
Psyche :
mind / jiwa
Therapy : merawat, mengobati,
menyembuhkan
Wohlberg :
Psychotherapy is the treatment by
psychological means of the problems of an emotional nature in which a trained
person deliberately establish a proffesional relationship with the patient with
the object of :
Ø removing,
modifying or retarding symptom
Ø mediating
disturbed patterns of behavior
Ø promoting
positive personality growth and development
Corsini :
Proses interaksi formal 2 pihak (2
orang/lebih), bertujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distres)
pada salah 1 pihak karena tidak berfungsinya / ketidakmampuan pada fungsi
kognitif, afeksi atau perilaku, dengan terapis berusaha mengembangkan
memelihara atau mengubahnya dengan menggunakan metode2 sesuai pengetahuan &
skill, serta bersifat profesional & legal
Psikoterapi berawal dari upaya
menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa
berabad-abad yang lalu
orientasi mistik -Ã
upaya mengusir roh jahat dengan cara tidak manusiawi (mengisolasi, mengikat,
memasung, memukul)
Philipe Pinel
Melakukan pendekatan bersifat manusiawi,
yang berorientasi kasih sayang (love oriented approach) -Ã
mendirikan asylum
Anton Mesmer
Mempergunakan teknik hypnosis & sugesti, teknik hypnosis kemudian
digunakan oleh Jean Martin Charcot
Paul Dubois
Merumuskan & menekankan peranan
penting teknik berbicara (speech technique, talking cure) yang digunakan kepada
pasien. Paul Dubois tercatat sebagai “The First Psychotherapiest”
Joseph Breuer (senior dari Sigmund
Freud) & Sigmund Freud
menggunakan teknik hypnosis & teknik
berbicara dalam upaya menyembuhkan pasien-pasien histeria
Pada Breuer Ã
talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan hypnosis
Pada Sigmund Freud Ã
talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar (Ã
cikal bakal lahirnya psikoanalisis)
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PSIKOTERAPI ?
Banyak
definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Antara lain yaitu bahwa psikoterapi
adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan
oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara
profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah
atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Definisi yang
lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan
teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.
Psikoterapi
disebut sebagai pengobatan, karena merupakan suatu bentuk intervensi, dengan
berbagai macam cara dan metode - yang bersifat psikologik - untuk tujuan yang
telah disebutkan di atas, sehingga psikoterapi merupakan salah satu bentuk
terapi atau pengobatan disamping bentuk-bentuk lainnya dalam ilmu kedokteran
jiwa khususnya, dan ilmu kedokteran pada umumnya.
Psikoterapi merupakan
salah satu modalitas terapi yang terandalkan dalam tatalaksana pasien psikiatri
disamping psikofarmaka dan terapi fisik. Sebetulnya dalam kehidupan
sehari-hari, prinsip-prinsip dan beberapa kaidah yang ada dalam psikoterapi
ternyata juga digunakan, antara lain dalam konseling, pendidikan dan
pengajaran, atau pun pemasaran.
Dalam
praktek, psikoterapi dilakukan dengan percakapan dan observasi. Percakapan
dengan seseorang dapat mengubah pandangan, keyakinan serta perilakunya secara
mendalam, dan hal ini sering tidak kita sadari. Beberapa contohnya, antara lain
seorang penakut, dapat berubah menjadi berani, atau, dua orang yang saling
bermusuhan satu sama lain, kemudian dapat menjadi saling bermaafan, atau,
seseorang yang sedih dapat menjadi gembira setelah menjalani percakapan dengan
seseorang yang dipercayainya. Bila kita amati contoh-contoh itu, akan timbul
pertanyaan, apakah sebenarnya yang telah dilakukan terhadap mereka sehingga
dapat terjadi perubahan tersebut? Pada
hakekatnya, yang dilakukan ialah pembujukan atau persuasi. Caranya dapat
bermacam-macam, antara lain dengan memberi nasehat, memberi contoh, memberikan
pengertian, melakukan otoritas untuk mengajarkan sesuatu, memacu imajinasi,
melatih, dsb. Pembujukan ini dapat
efektif asal dilakukan pada saat yang tepat, dengan cara yang tepat, oleh orang
yang mempunyai cukup pengalaman. Pada prinsipnya
pembujukan ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai bidang, dan
dapat dilakukan oleh banyak orang.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membant menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Umumnya psikoterapi
dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau
kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang
menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah selama lebih dari
beberapa hari
Psikoterapi modern sangat
berbeda dengan versi Hollywood. Biasanya, kebanyakan orang melihat terapis
mereka sekali seminggu selama 50 menit. Untuk obat-janji saja, sesi akan
bersama seorang perawat kejiwaan atau psikiater dan cenderung terakhir hanya 15
sampai 20 menit. Janji ini pengobatan cenderung dijadwalkan sekali per bulan
atau sekali setiap enam minggu.
Sumber:
Kamis, 16 Januari 2014
Komunikasi dalam Manajemen
A.
Definisi
komunikasi
Definisi komunikasi
menurut West dan Turner, adalah Communication is a social process in which
individuals employ symbols to establish and interpret meaning in their
environment. (West and Turner 2007;5) Berdasarkan definisi West dan Turner
diatas penulis menyimpulkan pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak mungkin hidup tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Adanya interaksi
antar sesama manusia dan fakta bahwa komunikasi adalah sebuah proses yang terus
menerus dan tidak ada akhirnya menandakan komunikasi memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan manusia.
Komunikasi pada
hakikatnya adalah sebuah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan. Menurut Onong Uchjana Effendi, pesan komunikasi terdiri dari dua
aspek, pertama isi pesan (the content of the message) lalu kedua, lambang
(symbol). Tujuan dari komunikasi itu sendiri yaitu, mengubah sikap, mengubah
opini, mengubah perilaku, dan mengubah masyarakat. Dalam perkembangannya,
komunikasi juga memiliki fungsi tersendiri yaitu to inform, to educate, to
entertain, dan to influence.
B.
proses
komunikasi
Proses komunikasi
adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga
dapat menciptakan suatu persamaan makna antar komunikan dengan komunikatornya.
Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektf (sesuai
dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi banyak melalui
perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar
manusia dan ada penyampaian pesanuntuk mewujudkan motif komunikasi.
C.
Hambatan
komunikasi
Di dalam komunikasi
selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses
komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat
diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada
hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah
(1992,p.10-11) :
1. Status effect
Adanya
perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya
karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun
perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut
mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic
Problems
Faktor
semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk
menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi
seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab
kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah
pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada
gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya
kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan
demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual
distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang
sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang
sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan
persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural
Differences
Hambatan
yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan
lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan
bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda
di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya
tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis
makanan berupa sup.
5. Physical
Distractions
Hambatan
ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan
atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of
communication channels
Adalah
gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan
komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone
yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada
pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak
dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan
tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak
adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi
satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu
gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut
para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak
peduli dengan gagasan seorang manajer.
D.
Definisi
Komunikasi Interpersonal Efektif
Komunikasi organisasi
adalah suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas. (Everet M.
Rogers)
·
Komunikasi organisasi adalah sarana
dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui
pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. (Robert Bonnington)
·
Komunikasi organisasi adalah pengiriman
dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok fomal maupun informal
dari suatu organisasi. (Wiryanto, 2005)
E.
Komunikasi
interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup componential &
situational
Komunikasi dalam
organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian
pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan
(downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun
antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara
sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman
suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif
menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi
secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang
lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek
umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan
yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel
(saluran), kemudian diterima oleh penerima.
Adapun komunikasi
interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu
componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan
mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan
oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya
dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi
umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
M.
Rogers, Everet, Communication
in Organization. New York: Gramedia, 2005.
www.scribd.com/doc/121398409/2011-2-00837-MC-Bab200
Selasa, 29 Oktober 2013
tulisan 4
Manajemen
waktu
Dalam
kehidupan sehari-hari untuk menjadi manusia yang teratur dan disiplin salah
satu hal yang kita perlukan ialah memanajemen atau mengatur waktu kita, saya
sebagai pelajar pernah mengalami hal yang menyulitkan dalam mengatur
jadwal-jadwal tugas saya,namun setelah salah satu seorang guru menyarankan
untuk membuat jadwal atau rencana kegiatan, saya dapat menyelesaikan
tugas-tugas saya dengan baik dan tepat waktu. Salah satu contoh lain agar tidak
telat masuk sekolah ialah dengan memanajemen waktu kita,dengan memanajemen
kegiatan kita, jadwal kitapun menjadi teratur dengan mengerjakan tugas setelah
pulang sekolah dan tidur yang tidak terlalu malam, agar keesokan harinya dapat
bangun pagi dan tidak telat masuk kesekolah. Seperti halnya dijepang waktupun
merupakan hal yang begitu penting, tidak ada salahnya kita mamanajemen waktu
untuk menjadi manusia yang lebih disiplin dan tepat waktu.
Manajemen atau
mengatur waktu dapat dilakukan oleh siapapun dan dapat berhasil dilakukan bila
kita bersungguh-sungguh, tetapi bila kita tidak bersungguh-sungguh dan hanya
niatan saja, hal itu tidak akan merubah apapun. Jadi sebaiknya bila kita memang
ingin menjadi seseorang yang disiplin dan tepat waktu, mulailah untuk
memanajemenwaktu denganmembuat jadwal kegiatan halhal yang akan dilakukan.
Langganan:
Postingan (Atom)